Vatikan serukan diakhirinya pemboman Israel di Gaza
'Kami menyerukan diakhirinya pemboman dan agar bantuan yang diperlukan dapat menjangkau penduduk," kata Kardinal Pietro Parolin dalam wawancara dengan Vatican News

ISTANBUL
Sekretaris Negara Vatikan mendesak diakhirinya pemboman Israel di Gaza, dan menyebut situasi di daerah kantong Palestina yang terkepung itu “tidak dapat diterima.”
"Apa yang terjadi di Gaza tidak dapat diterima. Hukum humaniter internasional harus selalu berlaku, dan berlaku untuk semua orang. Kami menyerukan diakhirinya pemboman dan agar bantuan yang diperlukan dapat menjangkau penduduk," kata Kardinal Pietro Parolin dalam sebuah wawancara dengan Vatican News.
Kardinal Parolin mendesak masyarakat internasional untuk melakukan segala hal yang mungkin untuk mengakhiri “tragedi” tersebut, sekaligus menyerukan pembebasan semua sandera oleh Hamas.
Ketika ditanya tentang kemungkinan Vatikan menjadi tuan rumah perundingan baru antara Rusia dan Ukraina, ia berkata: "Paus Leo telah menawarkan kesediaan penuh Takhta Suci untuk menjadi tuan rumah perundingan apa pun, dengan menyediakan tempat yang netral dan terlindungi."
"Ini bukan mediasi—karena mediasi harus diminta oleh para pihak. Dalam kasus ini, yang ada hanyalah tawaran publik untuk mengadakan pertemuan."
Menekankan bahwa tempat-tempat lain juga sedang dibahas saat ini, seperti Jenewa, kardinal tersebut mengatakan bahwa yang “benar-benar” penting adalah dimulainya negosiasi.
"Pertama dan terutama, gencatan senjata diperlukan untuk mengakhiri kehancuran, kota-kota yang hancur, warga sipil yang kehilangan nyawa. Kemudian, sangat mendesak untuk mencapai perdamaian yang stabil, adil, dan abadi, yang diterima dan disetujui oleh kedua belah pihak," imbuhnya.
Kardinal Parolin juga menyatakan “komitmen” Paus dan seluruh Takhta Suci untuk membangun perdamaian dan mendukung dialog dan negosiasi.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.