365bet籭

üİ, Politik, Dunia

Menlu Turkiye Fidan: Turkiye usulkan pertemuan selanjutnya para pemimpin Rusia, Ukraina, dan AS di Istanbul

Pembicaraan damai Moskow-Kyiv yang diadakan pada 16 Mei di Istanbul menambah 'dimensi baru' dalam pencarian solusi diplomatik, kata Menlu Turkiye Hakan Fidan

30.05.2025 - Update : 02.06.2025
Menlu Turkiye Fidan: Turkiye usulkan pertemuan selanjutnya para pemimpin Rusia, Ukraina, dan AS di Istanbul Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan (kiri) dan Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiha (kanan) mengadakan pertemuan di Kyiv, Ukraina pada 30 Mei 2025.

ISTANBUL

Turkiye berharap dapat menjadi tuan rumah bagi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dengan kehadiran Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada kemungkinan putaran negosiasi perdamaian berikutnya, kata Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan pada Jumat.

"Kami percaya bahwa pembicaraan pertama dan kedua yang diadakan di Istanbul berpotensi dimahkotai dengan pertemuan yang diselenggarakan oleh Presiden Erdogan, yang mempertemukan Presiden Trump, Presiden Putin, dan Presiden Zelenskyy," kata Fidan dalam konferensi pers bersama dengan sejawatnya dari Ukraina, Andriy Sybiha.

Fidan juga mengatakan bahwa pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv yang diadakan di Istanbul pada 16 Mei telah menambahkan “dimensi baru” dalam pencarian solusi diplomatik.  

Pada 16 Mei, Rusia dan Ukraina mengadakan pertemuan pertama mereka dalam tiga tahun di kota metropolitan Turkiye, di mana kedua belah pihak secara khusus menyetujui pertukaran tahanan skala besar yang melibatkan total 1.000 orang dari masing-masing pihak.​​​​​​​�

Kedua belah pihak, selama pembicaraan yang difasilitasi oleh Turkiye, juga sepakat untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata.

Menekankan berhentinya perjanjian pertukaran antara Rusia dan Ukraina yang dicapai di Istanbul menunjukkan bahwa pembicaraan damai dapat membuahkan hasil nyata, kata Fidan, yang mengungkapkan keinginan Ankara untuk mempertahankan momentum yang dicapai di Istanbul.

Mengacu pada "persimpangan kritis" dalam perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung dan menunjuk pada perundingan damai Istanbul pada 16 Mei, Fidan mengatakan bahwa ada dua jalan ke depan.

"Kita akan menoleransi kelanjutan perang ini (Moskow-Kiev) atau kita akan mencapai perdamaian abadi tahun ini," kata dia, menekankan keinginan Ankara untuk mencapai "perdamaian yang adil dan abadi" melalui dialog dan mengakhiri perang. 

Perang Ukraina telah menimbulkan pertanyaan tertentu tentang arsitektur keamanan Eropa, kata Fidan, sambil menambahkan bahwa pelantikan Trump pada bulan Januari membawa persamaan baru yang menyebabkan ketidakpastian dalam hubungan Eropa-AS.

"Namun sebagai warga Turkiye, kami selalu berpegang pada fokus ini: kota-kota yang hancur dalam perang adalah kota-kota Ukraina; orang-orang yang tewas adalah tentara Ukraina. Oleh karena itu, kami perlu menghentikan dampak buruk yang disebabkan oleh perang ini sesegera mungkin," tukas dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın