365bet籭

Dunia

Rusia klaim jatuhkan lebih dari 2.300 drone tempur Ukraina selama seminggu terakhir

Kyiv telah meningkatkan secara signifikan jumlah serangannya menggunakan drone dan rudal buatan Barat terhadap target sipil sejak 20 Mei, kata Kementerian Pertahanan Rusia

Burc Eruygur  | 27.05.2025 - Update : 27.05.2025
Rusia klaim jatuhkan lebih dari 2.300 drone tempur Ukraina selama seminggu terakhir

ISTANBUL

Rusia pada Selasa mengklaim bahwa mereka menjatuhkan lebih dari 2.300 pesawat tanpa awak yang diluncurkan oleh Ukraina selama seminggu terakhir, sementara Moskow dan Kyiv saling menuduh melakukan serangan udara skala besar selama tiga malam berturut-turut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin mengklaim bahwa lebih dari 900 drone tempur Rusia diluncurkan terhadap negaranya dalam tiga hari terakhir, serta rudal balistik dan jelajah, yang telah menewaskan lebih dari 20 orang berdasarkan laporan dari otoritas setempat, termasuk di ibu kota Kyiv.

"Tidak ada logika militer dalam hal ini, tetapi ini adalah pilihan politik yang jelas – pilihan (Presiden Rusia Vladimir) Putin, pilihan Rusia – pilihan untuk terus berperang dan menghancurkan kehidupan," kata Zelenskyy dalam sebuah video.

Sementara itu, otoritas Rusia juga melaporkan peningkatan aktivitas drone Ukraina di negara tersebut, termasuk beberapa yang diklaim dicegat saat mendekati Moskow.

Mengomentari serangan tersebut, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa mitranya dari Rusia telah menjadi "sangat GILA," yang menurut Kremlin merupakan respons yang terkait dengan "beban emosional yang berlebihan."

Pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udara mencegat 2.331 pesawat nirawak Ukraina antara pukul 8 malam pada tanggal 20 Mei (1700GMT) dan pukul 8 pagi ini (0500GMT), yang mana 1.465 di antaranya ditembak jatuh di luar wilayah "operasi militer khusus," yang digunakan Moskow untuk mendefinisikan konflik yang sedang berlangsung.

Pernyataan tersebut menuduh Kyiv meningkatkan jumlah serangan secara signifikan menggunakan pesawat nirawak dan rudal buatan Barat terhadap target sipil di Rusia sejak 20 Mei, dan mengatakan bahwa Moskow, sebagai tanggapan, menyerang "secara eksklusif fasilitas militer dan perusahaan kompleks industri militer Ukraina."

Pernyataan itu menuduh Kyiv mengambil "sejumlah langkah provokatif" untuk mengganggu perundingan perdamaian guna mengakhiri perang Ukraina, dan dukungan "beberapa negara Eropa." 

Militer Rusia akan terus melancarkan "serangan besar-besaran dan berkelompok sebagai respons terhadap serangan dan provokasi teroris," kata pernyataan itu, seraya menyebutkan beberapa serangan yang dilancarkan terhadap Ukraina selama periode ini.

Pihak berwenang Ukraina tidak segera mengomentari klaim Rusia itu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın